76Alfata, Konsep Pendidikan Akhlak Menurut Imam Al-Ghazali, Ia juga harus memiliki sifat wara’, yaitu sifat menjaga diri dari hal-hal yang haram dan subhat. Seorang guru juga harus besar terhadap pembentukan kepribadian dan emansipasi harkat manusia.80 Oleh karena itu, peranan seorang pendidik sangat penting bagi perkembangan sikap
Kultum Dzuhur disampaikan oleh Ustadz 4 empat Golongan Manusia Menurut Imam Al-GhazaliImam Al Ghazali membagi manusia menjadi empat 4 golongan;Pertama, Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri Seseorang yang Tahu berilmu, dan dia Tahu kalau dirinya Tahu.Orang ini bisa disebut alim = mengetahui. Kepada orang ini yang harus kita lakukan adalah mengikutinya. Apalagi kalau kita masih termasuk dalam golongan orang yang awam, yang masih butuh banyak diajari, maka sudah seharusnya kita mencari orang yang seperti ini, duduk bersama dengannya akan menjadi pengobat Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri Seseorang yang Tahu berilmu, tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu.Untuk model ini, bolehlah kita sebut dia seumpama orang yang tengah tertidur. Sikap kita kepadanya membangunkan dia. Manusia yang memiliki ilmu dan kecakapan, tapi dia tidak pernah menyadari kalau dirinya memiliki ilmu dan kecakapan. Manusia jenis ini sering kita jumpai di sekeliling kita. Terkadang kita menemukan orang yang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, tapi ia tidak tahu kalau memiliki potensi. Karena keberadaan dia seakan gak berguna, selama dia belum bangun manusia ini sukses di dunia tapi rugi di Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri Seseorang yang tidak tahu tidak atau belum berilmu, tapi dia tahu alias sadar diri kalau dia tidak tahu.Menurut Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis manusia yang bisa menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi dirinya dan bisa menempatkan dirinya di tempat yang sepantasnya. Karena dia tahu dirinya tidak berilmu, maka dia belajar itu, sangat diharapkan suatu saat dia bisa berilmu dan tahu kalau dirinya berilmu. Manusia seperti ini sengsara di dunia tapi bahagia di Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri Seseorang yang Tidak Tahu tidak berilmu, dan dia Tidak Tahu kalau dirinya Tidak Tahu.Menurut Imam Ghazali, inilah adalah jenis manusia yang paling buruk. Ini jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu manusia jenis seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan ia akan membantah sebab ia merasa tahu atau merasa lebih tahu. Jenis manusia seperti ini, paling susah dicari kebaikannya. Manusia seperti ini dinilai tidak sukses di dunia, juga merugi di golongan ke empat ini disebut juga sebagai manusia jahil, apa itu jahil ?Secara bahasa, al-jahlu merupakan bentuk mashdar dari kata kerja jahila-yajhalu-jahlan, artinya lawan kata dari ilmu atau melakukan sesuatu tanpa ilmu tidak memiliki ilmu tentang kebenaran. Maka do’a yang disunnahkanpun tidak memakai kalimat Jahlu, tapi memakai kata Innasiina jika lupa bukan jika tidak tahu seperti contoh berikut رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَاYa Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalahJahil suatu posisi tidak di sukai oleh Allah SWT, sebagaimana masyarakat jahiliyah yang melarang kaum mendengarkan Al Qur’an dengan sungguh-sungguh karena kwartir terpengaruh dan masuk pada agama Islam karena mereka menganggap karya mereka lebih baik sangat baik, sedangkan Nabi Muhammad SAW tidak pernah mendapat SAW diberikan pendidikan dari yang Maha di tempat terpencil dan Ilmu yang Murni serta perbuatan yang dilakukan masyarakat jahiliyah diantaranya A. Menyembah berhala sebagai wasilah, menyembah malaikat sebagai anak Tuhan, bahkan menganggap Allah SWT bersekutu dengan Jin, bahkan orang yang dianggap Sholih pun disempah sebagai wasilah ini adalah perbuatan masyarakat jahiliyah yang jika masih ada di lingkungan kita, wajib kita luruskannya untuk kembali Meminum Khomr dan Mabuk-mabukan, Kata Khamar berasal dari bahasa arab, al-khamru, yang artinya satrusy syai’/penutup sesuatu, sesuatu yang bersifat menutup dan menghalangi. Anggur di permentasi dan ditutup serta disimpan sampai berubah menjadi minuman beralkohol, sehingga orang yang meminum mabuk, tertutup akal sehatnya tidak dapat membedakan baik maupun Melakukan perjudian Maisir,Kata Maisir dalam bahasa Arab arti secara harfiah adalah memperoleh sesuatu dengan sangat mudah tanpa kerja keras atau mendapat keuntungan tanpa bekerja. Yang biasa juga disebut Melakukan perzinahan, dalam perzinaan pernikahan ala masyarakat jahiliyah memiliki bermacam-macam cara diantaranya terdapat 4 Bentuk Perkawinan pada Zaman Jahiliyah Selain mengokohkan bangunan tauhid, Islam juga hadir menyempurnakan ajaran-ajaran umat sebelumnya sekaligus menghapus tradisi-tradisi buruk mereka. Salah satunya adalah tradisi buruk dalam pernikahan masyarakat jahiliyah. Lantas seperti apakah tradisi dan praktik pernikahan di zaman jelang Nabi diutus itu? Dalam al-Hawi al-Kabir, al-Mawardi menuturkan, ada empat bentuk pernikahan pada zaman jahiliyah, yakni 1 pernikahan al-wilâdah, 2 pernikahan al-istibdhâ, 3 pernikahan al-rahth, dan 4 pernikahan al-râyahKeempat bentuk pernikahan ini berdasarkan hadits Aisyah yang diriwayatkan al-Bukhari dalam Shahîh-nya. أَنَّ النِّكَاحَ فِي الجَاهِلِيَّةِ كَانَ عَلَى أَرْبَعَةِ أَنْحَاءٍ فَنِكَاحٌ مِنْهَا نِكَاحُ النَّاسِ اليَوْمَ Artinya, “Sesungguhnya pernikahan pada zaman jahiliyah ada empat bentuk. Satu bentuk di antaranya adalah pernikahan seperti orang-orang sekarang,” HR al-Bukhari. Pertama, pernikahan al-wilâdah. Dalam pernikahan ini, seorang laki-laki atau seorang pemuda datang kepada orang tua sang gadis untuk melamarnya. Kemudian ia menikahinya disertai dengan pernikahan al-istibdhâ. Dalam pernikahan ini, seorang suami meminta istrinya pergi kepada laki-laki terpandang dan meminta dicampurinya. Setelah itu, si suami menjauhinya dan tidak menyentuhnya lagi hingga terlihat hamil oleh laki-laki tersebut. Hal itu dilakukan semata karena menginginkan keturunan yang bagus dan luhur. Ketiga, pernikahan al-rahth. Dalam pernikahan ini, sekelompok laki-laki—kurang dari sepuluh orang—bersama-sama menikahi satu orang perempuan dan mencampurinya. Setelah hamil dan melahirkan, si perempuan mengirim utusan kepada mereka. Tak ada satu pun di antara mereka yang menolak datang dan berkumpul. Di hadapan mereka, si perempuan mengatakan, “Kalian tahu apa yang terjadi di antara kalian denganku. Kini aku telah melahirkan. Dan ini adalah anakmu, hai fulan sambil menyebut namanya.” Si perempuan menasabkan anaknya kepada seorang laki-laki dan laki-laki itu tidak bisa pernikahan al-râyah. Dalam pernikahan ini, sejumlah laki-laki datang ke tempat para perempuan sundal. Sebagai tandanya, perempuan-perempuan itu menancapkan bendera al-râyah di depan pintu rumah mereka. Sehingga, siapa pun laki-laki yang melintas dan menginginkannya, tinggal masuk ke dalam rumah. Jika salah seorang perempuan itu hamil dan melahirkan, para laki-laki tadi akan dikumpulkan. Mereka akan membiarkan seorang qa’if, seorang yang pandai mengamati tanda-tanda anak dari turunan siapa. Setelah itu, sang qa’if akan menasabkan anak tersebut kepada seorang laki-laki yang juga disetujui si perempuan. Tidak ada seorang pun di antara mereka yang bisa menolak anak bentuk-bentuk pernikahan pada zaman jahiliyah. Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua sekaligus bisa menjauhi praktik-praktik pernikahan ala jahiliyah yang diharamkan syariatE. Perbuatan masyarakat jahiliyah juga wanita diwariskan bukan mendapatkan waris, bahwa janda dari orang yang meninggal itu dianggap sebagai warisan dan boleh berpindah tangan dari si ayah kepada Melakukan perbudakanG. Menjalankan praktik riba Riba merupakan penyakit ekonomi masyarakat yang telah dikenal lama dalam peradaban telah melarang memakan riba. Allah berfirman dalam QS An Nisaa ayat 160-161فَبِظُلْمٍ مِنَ الَّذِينَ هَادُوا حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَاتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ كَثِيرًاMaka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas memakan makanan yang baik-baik yang dahulunya dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi manusia dari jalan Allah,وَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُوا عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ ۚ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًاdan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang di ayat lain dikatakan Allah SWT menghalalkan Jual beli dan mengharamkan riba. QS Al-Baqarah ayat 275الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَOrang-orang yang makan mengambil riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran tekanan penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata berpendapat, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti dari mengambil riba, maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu sebelum datang larangan; dan urusannya terserah kepada Allah. Orang yang kembali mengambil riba, maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di bentuk-bentuk perbuatan yang seburuk-buruknya pada zaman jahiliyah. Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua sekaligus bisa menjauhi praktik-praktik ala jahiliyah yang diharamkan syariat Agama bermanfaatNashrun minallah wafathun QoriibWabasyiril Mu’mininWassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh
KedudukanAqidah Orang Awam Menurut Imam Al-Ghazali. Keimanan adalah cahaya yang Allah anugerahkan kepada siapa saja yang dikehendaki. Keimanan dapat diberikan kepada orang awam dan orang alim. Oleh karena itu, siapa saja yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka ia mendapatkan cahaya tersebut meski ia meyakini rukun iman tanpa
Saat ini, banyak tersebar tes mengenai karakter seseorang yang bertebaran, terutama di internet. Sebenarnya hal itu menjelaskan tentang sifat manusia yang besar didukung oleh bukti yang sangat sedikit dan jika Moms menemukan sistem yang mengklaim dapat mengkategorikan seseorang, sebenarnya itu mungkin terlalu meski tes kepribadian disukai oleh konselor bimbingan sekolah menengah dan penulis buku self-help, tapi hal itu tetap kurang disukai oleh banyak Juga Karakter ENTJ, Kepribadian Pemimpin yang AmbisiusMengenal Sifat ManusiaFoto Mengenal Sifat Manusia Pexels/Ketut SubiyantoSebuah studi besar baru yang diterbitkan di Nature Human Behavior, memberikan bukti keberadaan setidaknya empat tipe kepribadian atau sifat manusia, yakni Average rata-rataReserved pendiamSelf-centered egoisRole model panutan.Masing-masing didasarkan pada sejauh mana orang menampilkan lima ciri karakter utama yang neurotisisme, ekstraversi, openness keterbukaan, keramahan agreeableness, dan kesadaran conscientiousness.“Sepertinya ciri-ciri kepribadian diterima dengan sangat baik dan mapan dalam psikometri, tetapi tipe kepribadian tidak,” kata penulis studi, Luis Amaral yang merupakan profesor teknik kimia dan biologi di Universitas penelitian tersebut, kebanyakan orang akan mengikuti tipe kepribadian yang paling dekat dengan rata-rata, yang cukup menyenangkan dan teliti, cukup ekstrovert dan neurotik tetapi tidak terlalu tim Northwestern bukan satu-satunya yang membahas bidang kepribadian terbaru. Ada juga penelitian dari North Carolina State University yang mengembangkan tes kepribadian tersebut dilakukan berdasarkan reaksi cepat orang-orang terhadap pertanyaan tentang lima ciri kepribadian besar yang Juga Moms, Kenali Kepribadian Berdasarkan Bentuk Wajah, Yuk!Biasanya, psikolog fokus pada ciri-ciri kepribadian. Ciri-ciri sifat manusia dengan penelitian terkuat yang mendukungnya adalah Big FiveKeterbukaan OpennessKesadaran ConscientiousnessEkstraversi ExtraversionKesesuaian AgreeablenessNeurotisisme NeuroticismIni dikembangkan pada 1970-an oleh dua tim ini dipimpin oleh Paul Costa dan Robert R. McCrae dari National Institutes of Health dan Warren Norman dan Lewis Goldberg dari University of Michigan di Ann Arbor dan University of sifat manusia ini memiliki bukti-bukti penelitian ilmiah. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menemukan bahwa struktur Big Five serupa di 50 itu, studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Plos One menemukan bahwa di antara 22 negara, kerusakan ciri kepribadian memiliki sedikit kemiripan. Padahal, kebangsaan seseorang hanya berkontribusi 2% terhadap mungkin ada beberapa budaya yang tidak memahami sifat manusia dalam istilah Big Five. Contohnya studi di Journal of Personality and Social Psychology menemukan bahwa di antara suku Tsimane yang menjadi petani-hortikultura di Bolivia, kepribadian dipahami hanya berdasarkan dua sifat, yakni prososialitas dan kemungkinan adalah bahwa masyarakat yang memiliki lebih banyak interaksi sosial, memungkinkan lebih banyak jenis ciri University of California Merced Paul Smaldino dan antropolog UC Santa Barbara Michael Gurven, telah menyarankan ini dalam studi mereka di Nature Human BehaviorBaca Juga Yuk Kenali Kepribadian Kita dari Bentuk Alis!Penjelasan Sifat Dasar ManusiaFoto Penjelasan Sifat Dasar Manusia Orami Photo StockJika Moms tinggal di masyarakat yang besar dan heterogen, kemungkinan konsep sifat manusia dalam Big Five akan terlihat dan sesuai dengan karakter Keterbukaan OpennessMaksudnya adalah keterbukaan terhadap pengalaman. Orang yang memiliki keterbukaan tinggi menyukai tersebut ingin tahu dan menghargai seni, imajinasi, dan hal-hal yang baru. Moto dari seseorang yang memiliki sifat ini bisa jadi variasi adalah bumbu kehidupan’.Orang yang rendah keterbukaannya justru memiliki sifat sebaliknya. Orang tersebut lebih memilih untuk tetap pada kebiasaan, menghindari pengalaman baru dan mungkin bukan termasuk orang yang suka mungkin berkorelasi dengan kecerdasan verbal dan perolehan pengetahuan selama hidup, menurut studi American Psychological yang memiliki keterbukaan tinggi menikmati hal-hal baru dan kemampuan produksi humor yang diprediksi melebihi kecerdasan, menurut penelitian kata lain, sifat manusia ini membuat orang memiliki karakter yang lebih lucu daripada orang yang hanya Juga 11 Sifat Scorpio Wanita, Pasangan yang Misterius dan Sensitif2. Kesadaran ConscientiousnessIni adalah penjelasan mengenai sifat orang yang teliti terorganisir dan memiliki rasa kewajiban yang kuat. Mereka juga disiplin dan fokus pada yang teliti ini adalah perencana yang baik. Selain itu, orang yang kesadarannya rendah lebih spontan dan bebas. Pada tahapan yang ekstrem, orang tersebut mungkin memiliki kecenderungan lebih adalah sifat yang bermanfaat untuk dimiliki, karena telah dikaitkan dengan prestasi di sekolah dan di tempat kerja, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Ekstraversi ExtraversionExtraversion versus introversion mungkin merupakan ciri kepribadian yang paling dikenal dari Big Five ini. Orang yang extraverts akan terlihat cerewet, mudah bergaul dan menarik energi dari orang tersebut juga cenderung asertif dan ceria dalam interaksi sosialnya. Dia juga mampu menyemarakkan suasana berkat kemampuan sisi lain, sifat introvert membutuhkan banyak waktu sendirian. Introversi sering dikacaukan dengan rasa malu, tetapi keduanya tidak malu menyiratkan ketakutan akan interaksi sosial atau ketidakmampuan untuk berfungsi secara sosial. Padahal, orang introvert bisa sangat menawan di pesta, meski lebih suka Juga Ciri-Ciri Social Butterfly, Orang yang Mirip Karakter Ekstrovert4. Kesesuaian AgreeablenessSifat agreeableness ini mengukur sejauh mana kehangatan dan kebaikan seseorang. Semakin menyenangkan seseorang, semakin besar kemungkinan mereka untuk percaya, membantu, dan berbelas yang tidak menyenangkan akan bersikap dingin dan curiga terhadap orang lain, dan cenderung tidak mau bekerja keramahan memiliki manfaat. Dalam studi 25 tahun yang diterbitkan dalam Developmental Psychology, anak-anak yang menyenangkan memiliki lebih sedikit masalah perilaku daripada anak-anak yang rendah dalam orang dewasa yang menyenangkan memiliki lebih sedikit depresi dan stabilitas pekerjaan yang lebih besar daripada orang dewasa yang rendah dalam studi tahun yang diterbitkan di Personal Psychology menunjukkan bahwa pria yang tidak menyenangkan mungkin lebih sedikit bekerja di mereka untuk mencurahkan lebih banyak waktu dan energi untuk pekerjaan mereka dan dengan demikian menghasilkan lebih dari pria yang Neurotisisme NeuroticismBiasanya, sifat manusia ini terlalu khawatir tentang segala hal dan mudah tergelincir ke dalam kecemasan dan studi GLO Discussion Paper menemukan hubungan negatif antara neurotisme dan pendapatan orang-orang neurotik dengan gaji yang baik memperoleh kenaikan gaji, penghasilan tambahan justru membuat orang tersebut kurang orang dengan tingkat neurotisisme tinggi cenderung mengalami banyak emosi negatif, neurotisisme berperan dalam perkembangan gangguan emosional, menurut sebuah makalah di Clinical Psychological orang yang rendah neurotisisme cenderung stabil secara emosional dan seimbang dalam menghadapi hidup dan penjelasan mengenai sifat manusia dengan versi yang popular, yaitu Big Five. Diharapkan engan mengetahui hal tersebut, seseorang akan lebih mudah untuk mengembangkan potensi diri dan lebih baik di kemudian hari.Danmenurut beliau (Imam al-Ghazali), ketujuh kemuliaan manusia ini kalau tidak disikapi dengan benar, akan menjadi keburukan dan akan membahayakan bagi manusia itu sendiri. berikut 7 kemuliaan / keberuntungan manusia. Kemuliaan
ADALAH Syeikh Imam al Ghazali atau bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafii adalah ulama produktif. Tidak kurang 228 kitab telah ditulisnya, meliputi berbagai disiplin ilmu; tasawuf, fikih, teologi, logika, hingga filsafat. Sang Hujjatul Islam julukan ini diberikan karena kemampuan daya ingat yang kuat dan bijak dalam berhujjah ini sangat dihormati di dua dunia Islam yaitu Saljuk dan Abbasiyah, yang merupakan pusat kebesaran Islam. Al Ghazali pernah membagi manusia menjadi empat 4 golongan; Golongan Pertama; Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri ~ Yaitu orang yang Tahu berilmu, dan dia Tahu kalau dirinya Tahu. Orang ini bisa disebut alim = mengetahui. Kepada orang ini yang harus kita lakukan adalah mengikutinya. Apalagi kalau kita masih termasuk dalam golongan orang yang awam, yang masih butuh banyak diajari, maka sudah seharusnya kita mencari orang yang seperti ini, duduk bersama dengannya akan menjadi pengobat hati. “Ini adalah jenis manusia yang paling baik. Jenis manusia yang memiliki kemapanan ilmu, dan dia tahu kalau dirinya itu berilmu, maka ia menggunakan ilmunya. Ia berusaha semaksimal mungkin agar ilmunya benar-benar bermanfaat bagi dirinya, orang sekitarnya, dan bahkan bagi seluruh umat manusia. Manusia jenis ini adalah manusia unggul. Manusia yang sukses dunia dan akhirat,” ujarnya. Golongan Kedua; Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri ~ Yaitu orang yang Tahu berilmu, tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu. Untuk model ini, bolehlah kita sebut dia seumpama orang yang tengah tertidur. Sikap kita kepadanya membangunkan dia. Manusia yang memiliki ilmu dan kecakapan, tapi dia tidak pernah menyadari kalau dirinya memiliki ilmu dan kecakapan. Manusia jenis ini sering kita jumpai di sekeliling kita. Terkadang kita menemukan orang yang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, tapi ia tidak tahu kalau memiliki potensi. Karena keberadaan dia seakan gak berguna, selama dia belum bangun manusia ini sukses di dunia tapi rugi di akhirat. Golongan Ketiga; Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri ~ Yaitu orang yang tidak tahu tidak atau belum berilmu, tapi dia tahu alias sadar diri kalau dia tidak tahu . Menurut Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis manusia yang bisa menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi dirinya dan bisa menempatkan dirinya di tempat yang sepantasnya. Karena dia tahu dirinya tidak berilmu, maka dia belajar. Dengan belajar itu, sangat diharapkan suatu saat dia bisa berilmu dan tahu kalau dirinya berilmu. Manusia seperti ini sengsara di dunia tapi bahagia di akhirat. Golongan Keempat; Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri ~ Yaitu orang yang Tidak Tahu tidak berilmu, dan dia Tidak Tahu tidak tahu diri kalau dirinya Tidak Tahu. Menurut Imam Ghazali, inilah adalah jenis manusia yang paling buruk. Ini jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa. Repotnya manusia jenis seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan ia akan membantah sebab ia merasa tahu atau merasa lebih tahu. Jenis manusia seperti ini, paling susah dicari kebaikannya. Manusia seperti ini dinilai tidak sukses di dunia, juga merugi di akhirat. Untuk itu mari kita intropeksi diri masing-masing, di kelompak manakah kita berada. Semoga Bermanfaat.*/Kholili Hasib ____________See more >>
Dunia utamanya umat Islam, patut berbangga karena mempunyai ilmuwan dan pemikir sekaliber Syaikh Imam Al-Ghazali. Ulama yang telah menorehkan
ADALAH Syeikh Imam al Ghazali atau bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafii adalah ulama produktif. Tidak kurang 228 kitab telah ditulisnya, meliputi berbagai disiplin ilmu; tasawuf, fikih, teologi, logika, hingga filsafat. Sang Hujjatul Islam julukan ini diberikan karena kemampuan daya ingat yang kuat dan bijak dalam berhujjah ini sangat dihormati di dua dunia Islam yaitu Saljuk dan Abbasiyah, yang merupakan pusat kebesaran Islam. Al Ghazali pernah membagi manusia menjadi empat 4 golongan; Pertama, Rojulun Yadri wa Yadri Annahu Yadri Seseorang yang Tahu berilmu, dan dia Tahu kalau dirinya Tahu. Orang ini bisa disebut alim = mengetahui. Kepada orang ini yang harus kita lakukan adalah mengikutinya. Apalagi kalau kita masih termasuk dalam golongan orang yang awam, yang masih butuh banyak diajari, maka sudah seharusnya kita mencari orang yang seperti ini, duduk bersama dengannya akan menjadi pengobat hati. “Ini adalah jenis manusia yang paling baik. Jenis manusia yang memiliki kemapanan ilmu, dan dia tahu kalau dirinya itu berilmu, maka ia menggunakan ilmunya. Ia berusaha semaksimal mungkin agar ilmunya benar-benar bermanfaat bagi dirinya, orang sekitarnya, dan bahkan bagi seluruh umat manusia. Manusia jenis ini adalah manusia unggul. Manusia yang sukses dunia dan akhirat,” ujarnya. Kedua, Rojulun Yadri wa Laa Yadri Annahu Yadri Seseorang yang Tahu berilmu, tapi dia Tidak Tahu kalau dirinya Tahu. Untuk model ini, bolehlah kita sebut dia seumpama orang yang tengah tertidur. Sikap kita kepadanya membangunkan dia. Manusia yang memiliki ilmu dan kecakapan, tapi dia tidak pernah menyadari kalau dirinya memiliki ilmu dan kecakapan. Manusia jenis ini sering kita jumpai di sekeliling kita. Terkadang kita menemukan orang yang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa, tapi ia tidak tahu kalau memiliki potensi. Karena keberadaan dia seakan gak berguna, selama dia belum bangun manusia ini sukses di dunia tapi rugi di akhirat. Ketiga, Rojulun Laa Yadri wa Yadri Annahu Laa Yadri Seseorang yang tidak tahu tidak atau belum berilmu, tapi dia tahu alias sadar diri kalau dia tidak tahu. Menurut Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis manusia yang bisa menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi dirinya dan bisa menempatkan dirinya di tempat yang sepantasnya. Karena dia tahu dirinya tidak berilmu, maka dia belajar. Dengan belajar itu, sangat diharapkan suatu saat dia bisa berilmu dan tahu kalau dirinya berilmu. Manusia seperti ini sengsara di dunia tapi bahagia di akhirat. Keempat, Rojulun Laa Yadri wa Laa Yadri Annahu Laa Yadri Seseorang yang Tidak Tahu tidak berilmu, dan dia Tidak Tahu kalau dirinya Tidak Tahu. Menurut Imam Ghazali, inilah adalah jenis manusia yang paling buruk. Ini jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa. Repotnya manusia jenis seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan ia akan membantah sebab ia merasa tahu atau merasa lebih tahu. Jenis manusia seperti ini, paling susah dicari kebaikannya. Manusia seperti ini dinilai tidak sukses di dunia, juga merugi di akhirat. Untuk itu mari kita intropeksi diri masing-masing, di kelompak manakah kita berada. Semoga Bermanfaat.*/Kholili Hasib
Dandi antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (Luqman:20) Jika sifat-sifat yang rendah itu menguasai manusia, maka setelah mati, ia akan memandang terhadap keduniaan dan merindukan keindahan di dunia saja.
Setiap manusia memiliki karakter yang berbeda. Tentu hal ini merupakan fitrah dari Allah SWT. tidak ada yang sama, termasuk dalam hal hubungan mereka dengan sesama perbedaan itu bukanlah suatu masalah jika memiliki hati yang baik dan takwa, tentunya tidak hanya secara vertikal, yakni antara manusia dengan Sang Pencipta, tetapi juga secara horizontal, yakni antara manusia dengan manusia yang al-Ghazali, dalam kitab Bidâyatul Hidâyah menjelaskan bahwa ada tiga kategori golongan manusia, dilihat dari cara mereka bergaul dan bersosialisasi dengan sesama menyebutkan bahwa dalam hubungan sesamanya, manusia terbagi menjadi tiga manusia yang tergolong dalam derajat yang mulia sebagaimana derajatnya para Imam al-Ghazali, orang-orang yang termasuk dalam kategori ini senantiasa berbuat baik dengan sesama manusia, tidak hanya berbuat baik, mereka juga senantiasa memberikan kebahagian kepada sesama. Tidak hobi menyakiti orang lain, juga tidak suka berperilaku menyimpang kepada orang manusia seperti inilah yang disebut Imam al-Ghazali sebagai golongan yang termasuk “Manzilatul kirâm al-bararah minal malâikah”, yakni golongan manusia yang sikapnya setara dengan golongan malaikat yang manusia yang setara dan sederajat dengan hewan dan benda-benda mati. Oleh al-Ghazali disebut setara dengan hewan dan benda mati, karena keberadaannya tidak memberikan dampak dan manfaat bagi orang lain, tetapi malah memberikan madharat dan bahaya bagi orang benda-benda mati, ia hanya stagnan, tidak bergerak, dan pula tidak memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan manusia yang golongan yang terakhir adalah golongan yang sama dengan golongan hewan-hewan buas, seperti ular, kalajengking dan hewan-hewan berbahaya yang penulis Ihyâ’ Ulûmiddin ini, manusia yang termasuk golongan ini menjadi momok bagi manusia lain. Tidak ada kebaikan yang bisa diharapkan, dampak bahayanya sangat atau tidak, dalam kehidupan bermasyarakat, pasti kita temukan orang-orang yang seperti ini, baik golongan pertama kedua maupun ketiga. Imam al-Ghazali menyarankan agar kita bergaul dan berinteraksi dengan golongan yang pertama, agar kita tidak mendapatkan al-Ghazali juga menyarankan agar kita senantiasa berusaha untuk menjadi bagian kelompok pertama. Jika kita tidak mampu, berusahalah agar tidak menjadi golongan kedua maupun a’ ini sebelumnya telah dimuat di NU Online.
.